CORETAN GABUT #4
#Aku di Kepala 2 Sekarang
Dulu sewaktu masih duduk di bangku sekolah dasar aku sering berandai, membayangkan menjadi anak SMA. Saat itu aku berfikir kehidupan mereka terlihat menyenangkan dan dipenuhi tawa. Banyak berkawan dan memiliki loyalitas yang tinggi.
Kemudian seiring waktu berjalan, aku merasakan bagaimana menjadi remaja yang dituntut mempersiapkan diri menuju ke dunia yang fana. Saat itu, dilandasi seragam kebangsaan putih abu aku masih bisa merasakan bahwa kehidupan disini tak sebaik yang aku bayangkan. Sebelum lulus, aku pun sempat berandai betapa bebasnya menjadi seorang mahasiswa. Mereka dapat mengembangkan ilmu sekaligus mengasah bakat. Wajah mereka sama sekali tak memperlihatkan beban apapun.
Setelah lulus, ambisiku begitu tinggi namun fikiranku terlampau jauh hingga aku sedikit kecewa dengan keputusanku. Kehidupan dewasa ini benar-benar diluar perkiraan.
Pahit manis
Luka dan tawa
Tangis dan goresan
Semua saling beradu dan mengadu.
Sekarang melewati di usia yang menginjak kepala dua, yang ada hanya rasa takut dan cemas. Bukannya menemukan jati diri, aku malah kehilangan diri sendiri. Tersesat di dalam kegelapan yang entah sampai kapan aku akan menemukan ujung cahaya.
Aku bernafas, tapi entah kenapa begitu sesak. Senyumku masih merekah, tapi entah kenapa tak selepas dulu.
Aku sudah dewasa, sudah pernah kecewa.
Terpuruk, anxiety, overthinking adalah makanan sehari-hari.
Hari berganti Bulan, Bulan berganti Tahun. Maaf jika belum sesuai yang mereka inginkan, maaf bila seperti tak punya tujuan.
Salam sunjabi_
Komentar
Posting Komentar